Percaya.

Hari terakhir di oktober, sy sempatkan untuk menulis.
Pennya tiap hari nulis supaya blognya bs kayak buku harian haha. Tapi sayangnya bisanya cuma pada saat sempat saja :)
Iya kali ini cerita yg akan sy tulis tentang "percaya".
Semua sudah tau seperti apa itu percaya.

Sebelum sy mulai sy mau jelaskan sedikit.
Anggap saja kata "kita, kamu/mu, kami" itu adalah saya dan kalian yg membaca, jika memang sama cerita, jika tidak cukup jadi pembaca saja. Hihi
Dan anggap saja "mereka, kalian, orang-orang" itu orang terdekat kita atau orang disekitar kita atau mungkin kalian yg baca yg memperlakukan orang terdekat kalian seperti ini :p

Mari kita mulai.
Terkadang kita butuh dipercaya. Dipercaya dalam hal melakukan apa yang menurut kita baik dan memilih apa yg kita mau. Ya, tapi sayang tidak semudah itu.
Membuat orang mempercayai kita (memberikan kepercayaannya) ke kita. Bahkan orang terdekat kita sekalipun.

Alasan masuk diakalnya.
Mungkin Karena mereka menyayangimu, mereka takut kamu salah dalam bertindak dan dalam memilih. Makanya kamu tidak mendapat kepercayaan itu.
Dianggap anak kecil di usia 24th memang menyebalkan.
Tidak hanya dianggap anak kecil, bahkan diperlakukan hampir sama seperti anak kecil.
Mereka menganggap kita kekanak-kanakan, menuntut kita harus mandiri dan belajar bersikap dewasa tapi untuk kepercayaan saja kita tidak diberi. Bagaimana mungkin ?
Mereka terlalu menyayangi kita, memanjakan kita, sehingga anggapannya ke kita tetap saja kita seperti anak kecil bagi mereka, mungkin sekalipun kita mencoba bersikap dewasa. Entahlah....
Kita ingin dipercaya karena kita tidak ingin menyusahkan apalagi membebani orang. Tapi apa daya, kalau anggapan nya tetap saja tdk berubah menganggap kita anak kecil yg tidak tau apa-apa tidak berpengalaman dan selalu salah.
Bahkan..
Sekalipun kita mencoba belajar menjadi benar tetap saja dianggap salah.
Kita mencoba tahu tetap dianggap tidak tahu apa-apa.
Kita mencoba mengerti dianggap tidak bisa mengerti.
Kita mencoba membantu, dianggap tidak bisa apa-apa.
Seperti anak kecil yg bodoh dan tidak berguna. Menyebalkan.

Diperlakukan seperti anak kecil disaat kita memang masih kecil adalah hal yg menyenangkan. Namun dikala usia sudah kepala "2" ..jadi tidak menyenangkan lagi.
Tolonglah berikan kepercayaan kita dalam bertindak dan memilih.
Kita butuh saran, masukan, kritikan kalian tapi bukan berarti kita harus selalu mengikuti semua apa yg orang2 mau dan mengabaikan mau kita demi kesenangan mereka.
sadarlah tidak semua saran dan mau kalian bisa kita ikuti, kita bukan anak kecil lagi. kita punyak hak utk melakukan dan memilih yg kita mau. Dan kalian tdk punya hak utk marah. Janganlah egois, marah ketika kemauan kalian tidak diikuti. Berhentilah memperlakukan kami yg belajar menjadi dewasa dengan memperlakukan kita seperti msh kanak-kanak. Kami tau kalian sayang kami. Kami pun juga sayang, tapi berilah kami kepercayaan dan akan kita usahakan berikan yang terbaik. Kadang yang kita butuhkan hanya didengar dan dukungan dari kalian. Bukan tuntutan atau perlakuan seperti anak kecil. Itu saja.

Merubah pola pikir (anggapan) orang itu susah susah gampang. Tapi percayalah kalau niat kita baik, insya allah akan ada jalannya. 
Walaupun tidak semua maksud baikmu dapat diterima dgn baik.
Intinya...
Jangan berhenti mencoba membuat mereka percaya dan tetap belajar menjadi lebih baik.
Sekian. :)

Komentar

Postingan Populer