Kakak Andalan.
Hi guys, kali ini aku mau cerita nih.
sebut saja kaka andalan itu Dewa dan aku adalah Kasih.
--
Aku dan kamu saat ini hanya sebatas rekan kerja.
Aku mengenalmu hanya lewat namamu, lewat cerita orang orang. Mengetahui rupamu pun belum awalnya. Percakapan singkat via telepon pun begitu sulit. Entah krn nomormu yg tdk pernah aktif atau kalaupun aktif kamu yg tdk pernah ada waktu menjawab tlpku.
Jgn menyangka aku menghubungi mu krn aku tertarik atau krn kau terlalu sulit dihubungi. Tidak.. awalnya semata mata ini semua hanya untuk urusan kantor yg mengharuskan aku hrs berkomunikasi dgnmu. Ketika menghubungi namun tak mendapat respon. Bagiku ini hal plg menyebalkan.
Dan asal kamu tahu aku adalah orang yang pantang menyerah. Jd aku akan terus menghubungi mu hingga kau mengangkatnya. Alhasil jika kita benar2 menginginkan sesuatu kt akan berusaha utk mendapatkannya. Dan alhamdulillah itu terwujudkan. Setelah sekian kali aku menghubungimu akhirnya ada respon juga. Ya ini peningkatan bagiku.
Hingga rapat kantorpun mempertemukan kita. Aku pun mmg mencari yg mana sosokmu yg begitu menyebalkan.
Begitu teman memberitahu ku itu kamu.
"Oh kamu kah yg bernama sebut saja Dewa, org yg menyebalkan". Dlm hatiku berkata dan akupun menghampirimu.
"Hai kaka Dewa. Sebut saja aku Kasih. Nomor mu begitu sulit dihubungi".
Dgn entengnya kamu pun menjawab sambil tertawa:
"Ah yg bener? Mmg kapan kamu nelponnya?". Tanpa kata maaf.
Dan bla bla bla.....
Kamu yang usia nya cukup jauh di atas ku. Kiranya ku pikir tlah memiliki pasangan hidup ternyata belum.
Waktu pun terus berjalan.....
Kamu yg tadinya begitu menyebalkan bagiku. Entah kenapa tiba tiba mempesonaku begitu kita bertemu lagi di rapat selanjutnya.
Aku pun heran dan tak tahu apa sebabnya. Oh Tuhan knp bs jadi begini?
Acara kantorpun kita lalui. Aku merasakan kenyamanan di sebelahmu.
Hingga aku pun memutuskan utk menyebutmu dgn panggilan "Kaka andalan".
Bukan tanpa sebab aku memanggilmu seperti itu, melainkan karena kamu memang pantas utk diandalkan.
Kamu yg tadinya tidak pernah bs menjawab telpon akhirnya bs dgn mudah untuk dihubungi.
Kamu yg dulunya kalau melihat panggilan terjawab dari ku selalu acuh. Akhirnya kamu yg menghubungiku kembali begitu melihat panggilan tdk terjawab dariku. Membuatku sedikit besar kepala.
Sampai detik ini kita masih sebatas rekan kerja.
Aku pun tak ingin berharap banyak padamu.
Aku menganggapmu kakak.
Org yg bs diandalkan, org yg cerdas dimataku bertanggung jwb begitu syg dgn keluarga dan penuh empati dgn teman. Mungkin kini kamu yg menyebalkan berhasil mencuri perhatianku.
Entahlah bagaimana kelanjutan aku dan kamu.
Apakah hanya sebatas rekan kerja atau akan lebih dari itu?
sebut saja kaka andalan itu Dewa dan aku adalah Kasih.
--
Aku dan kamu saat ini hanya sebatas rekan kerja.
Aku mengenalmu hanya lewat namamu, lewat cerita orang orang. Mengetahui rupamu pun belum awalnya. Percakapan singkat via telepon pun begitu sulit. Entah krn nomormu yg tdk pernah aktif atau kalaupun aktif kamu yg tdk pernah ada waktu menjawab tlpku.
Jgn menyangka aku menghubungi mu krn aku tertarik atau krn kau terlalu sulit dihubungi. Tidak.. awalnya semata mata ini semua hanya untuk urusan kantor yg mengharuskan aku hrs berkomunikasi dgnmu. Ketika menghubungi namun tak mendapat respon. Bagiku ini hal plg menyebalkan.
Dan asal kamu tahu aku adalah orang yang pantang menyerah. Jd aku akan terus menghubungi mu hingga kau mengangkatnya. Alhasil jika kita benar2 menginginkan sesuatu kt akan berusaha utk mendapatkannya. Dan alhamdulillah itu terwujudkan. Setelah sekian kali aku menghubungimu akhirnya ada respon juga. Ya ini peningkatan bagiku.
Hingga rapat kantorpun mempertemukan kita. Aku pun mmg mencari yg mana sosokmu yg begitu menyebalkan.
Begitu teman memberitahu ku itu kamu.
"Oh kamu kah yg bernama sebut saja Dewa, org yg menyebalkan". Dlm hatiku berkata dan akupun menghampirimu.
"Hai kaka Dewa. Sebut saja aku Kasih. Nomor mu begitu sulit dihubungi".
Dgn entengnya kamu pun menjawab sambil tertawa:
"Ah yg bener? Mmg kapan kamu nelponnya?". Tanpa kata maaf.
Dan bla bla bla.....
Kamu yang usia nya cukup jauh di atas ku. Kiranya ku pikir tlah memiliki pasangan hidup ternyata belum.
Waktu pun terus berjalan.....
Kamu yg tadinya begitu menyebalkan bagiku. Entah kenapa tiba tiba mempesonaku begitu kita bertemu lagi di rapat selanjutnya.
Aku pun heran dan tak tahu apa sebabnya. Oh Tuhan knp bs jadi begini?
Acara kantorpun kita lalui. Aku merasakan kenyamanan di sebelahmu.
Hingga aku pun memutuskan utk menyebutmu dgn panggilan "Kaka andalan".
Bukan tanpa sebab aku memanggilmu seperti itu, melainkan karena kamu memang pantas utk diandalkan.
Kamu yg tadinya tidak pernah bs menjawab telpon akhirnya bs dgn mudah untuk dihubungi.
Kamu yg dulunya kalau melihat panggilan terjawab dari ku selalu acuh. Akhirnya kamu yg menghubungiku kembali begitu melihat panggilan tdk terjawab dariku. Membuatku sedikit besar kepala.
Sampai detik ini kita masih sebatas rekan kerja.
Aku pun tak ingin berharap banyak padamu.
Aku menganggapmu kakak.
Org yg bs diandalkan, org yg cerdas dimataku bertanggung jwb begitu syg dgn keluarga dan penuh empati dgn teman. Mungkin kini kamu yg menyebalkan berhasil mencuri perhatianku.
Entahlah bagaimana kelanjutan aku dan kamu.
Apakah hanya sebatas rekan kerja atau akan lebih dari itu?
Komentar