Anggap saja angin lalu.
Assalamu alaikum.
Sudah Februari aja, kali ini mau cerita apa ya di blog?
Random aja ceritanya ya..
Sekilas.
Sempat agak membelalak, dan terheran-heran.. beberapa waktu lalu, ada anak yang usianya jauh lebih muda tapi bahasanya seolah-olah dia lebih tua. Entahlah dia terlalu pandai bersilat lidah atau orang tuanya kurang membimbing. Who's know?
Awalnya sy mencari tahu tentang anak ini, karena dia mengganggu ketentraman hidup sy, wajarlah kalau kamu merasa diganggu pastinya kamu akan mencari tahu. Sy ingin tahu kebenarannya menyamakan persepsi, apakah kenyataan dan cerita itu sama. Setelah memastikan itu sy berhenti mencari tahu. Rupanya dia merasa sy masih mencari tahu bahkan membencinya, padahal tidak sama sekali.
Tapi lucunya...
Di depan orang2 dia berlagak sok manis minta maaf atas apa yang sudah dia lakukan bila itu mengganggu ketentraman, minta maaf bentuk pengakuan kalau memang dia salah atas tindakannya. Artinya dia memang sudah akui dirinya salah.
Tapi di hadapan ku dia justru nyinyir kepada sy,
Kata-katanya seperti orang paling benar di muka bumi ini, dia menciptakan cerita yang tidak-tidak dengan khayalannya yang terlalu ketinggian. Krn tidak ingin ribut sy membiarkannya saja, sy menegur jika memang perlu untuk ditegur.
Lalu, ketika sy sudah tidak memperdulikan anak itu dia justru mencoba mencari tahu, wajar dong sy merasa risih.
Jadilah, sy membuat kata2 di profil salah satu socmed sy, tujuan sy ingin mengetahui apakah betul dia orang yang mencoba menstalking socmed sy? Dan ternyata dia masuk ke dalam jebakan sy,
Bodohnya dia membalas kata2 di profile sy tersebut dengan lebih sadis. Harusnya kalau dia cerdas dia cukup mengabaikan saja. Sayangnya tidak.
Padahal sy cuma bilang : "Dont follow me if u are a stalker. Bcos I know a fake account"
Eh malah dia buat kata2 juga di profilenya. Jadilah panjang kali lebar, memuakkan.
Tidak tahu apa maksudnya mau mencari tahu tentang sy, mungkin dia penasaran.
Hanya saja sy tidak suka caranya, dia katain orang tapi dia sendiri pun melakukan hal tersebut. Sampai ngatain orang BEGO lagi. Seolah-olah dia pintar? Kalau pintar harusnya tau berkata-kata yang baik. Seolah-olah dia tidak pernah merasakan cinta? Bisa jadi belum pernah karena terlalu sibuk ganggu ketentraman orang.
Suatu saat ketika kamu seusia sy dan hal yang sy alami menimpa kamu, kamu akan mengerti akan tingkahku akibat ulahmu.
Sangat disayangkan, generasi yang semakin hari semakin menurun kadar kebaikannya. tapi ga semua begitu kok hanya beberapa saja. Semoga kalian tidak termasuk dari manusia berwujud manusia tapi berlidah siluman. hehe
Mungkin anak itu berpikir kalau sy membencinya atau mengintainya atas ulahnya.
Sy tegaskan sama sekali sy tidak membencinya, walaupun sy berhak membencinya atas hal apa yang sudah dia lakukan terhadapku namun sy memutuskan tidak membencinya.
Hidup ini terlalu disayangkan untuk membenci orang lain apalagi orang tsb tidak kita kenal sama sekali. Menurutku begitu. Jangan kotori tangan untuk membalas tingkah seperti itu karena sy percaya apa yang telah kamu lakukan akan berbalik ke kamu, kalau kamu lakukan hal baik percaya saja kebaikan menghampiri tapi kalau kamu jahat sama orang apalagi kalau mulutmu justru menyakiti orang lain, tunggu saja kelak kamu akan mendapatkan hal tersebut.
Cuma ingin menyampaikan saja, sy cerita ini karena sy mau menjelaskan hal-hal yang ada dalam pikiran mu belum tentu sama dengan pikiranku.
Mungkin saja anak itu masih mencari tahu tentang sy.
Sekali lagi sy sampaikan.
Sy tidak menstalking apalagi membenci kamu. Jadi anggap saja angin lalu.
Sy tidak mau tau apalagi sampai berurusan dengan orang seperti itu lagi. Wasting time.
Di cerita ini bisa dia dapatkan jawaban atas pikirannya tersebut. :)
Saranku buat dia.
Menurutku janganlah bertingkah hal yang bisa mempermalukan orang tua mu.
Jagalah sikapmu apalagi tutur kata mu. Hidupmu masih panjang. Jangan kamu rusak dengan tingkah laku yang tidak layak kamu lakukan. :D
Sudah Februari aja, kali ini mau cerita apa ya di blog?
Random aja ceritanya ya..
Sekilas.
Sempat agak membelalak, dan terheran-heran.. beberapa waktu lalu, ada anak yang usianya jauh lebih muda tapi bahasanya seolah-olah dia lebih tua. Entahlah dia terlalu pandai bersilat lidah atau orang tuanya kurang membimbing. Who's know?
Awalnya sy mencari tahu tentang anak ini, karena dia mengganggu ketentraman hidup sy, wajarlah kalau kamu merasa diganggu pastinya kamu akan mencari tahu. Sy ingin tahu kebenarannya menyamakan persepsi, apakah kenyataan dan cerita itu sama. Setelah memastikan itu sy berhenti mencari tahu. Rupanya dia merasa sy masih mencari tahu bahkan membencinya, padahal tidak sama sekali.
Tapi lucunya...
Di depan orang2 dia berlagak sok manis minta maaf atas apa yang sudah dia lakukan bila itu mengganggu ketentraman, minta maaf bentuk pengakuan kalau memang dia salah atas tindakannya. Artinya dia memang sudah akui dirinya salah.
Tapi di hadapan ku dia justru nyinyir kepada sy,
Kata-katanya seperti orang paling benar di muka bumi ini, dia menciptakan cerita yang tidak-tidak dengan khayalannya yang terlalu ketinggian. Krn tidak ingin ribut sy membiarkannya saja, sy menegur jika memang perlu untuk ditegur.
Lalu, ketika sy sudah tidak memperdulikan anak itu dia justru mencoba mencari tahu, wajar dong sy merasa risih.
Jadilah, sy membuat kata2 di profil salah satu socmed sy, tujuan sy ingin mengetahui apakah betul dia orang yang mencoba menstalking socmed sy? Dan ternyata dia masuk ke dalam jebakan sy,
Bodohnya dia membalas kata2 di profile sy tersebut dengan lebih sadis. Harusnya kalau dia cerdas dia cukup mengabaikan saja. Sayangnya tidak.
Padahal sy cuma bilang : "Dont follow me if u are a stalker. Bcos I know a fake account"
Eh malah dia buat kata2 juga di profilenya. Jadilah panjang kali lebar, memuakkan.
Tidak tahu apa maksudnya mau mencari tahu tentang sy, mungkin dia penasaran.
Hanya saja sy tidak suka caranya, dia katain orang tapi dia sendiri pun melakukan hal tersebut. Sampai ngatain orang BEGO lagi. Seolah-olah dia pintar? Kalau pintar harusnya tau berkata-kata yang baik. Seolah-olah dia tidak pernah merasakan cinta? Bisa jadi belum pernah karena terlalu sibuk ganggu ketentraman orang.
Suatu saat ketika kamu seusia sy dan hal yang sy alami menimpa kamu, kamu akan mengerti akan tingkahku akibat ulahmu.
Sangat disayangkan, generasi yang semakin hari semakin menurun kadar kebaikannya. tapi ga semua begitu kok hanya beberapa saja. Semoga kalian tidak termasuk dari manusia berwujud manusia tapi berlidah siluman. hehe
Mungkin anak itu berpikir kalau sy membencinya atau mengintainya atas ulahnya.
Sy tegaskan sama sekali sy tidak membencinya, walaupun sy berhak membencinya atas hal apa yang sudah dia lakukan terhadapku namun sy memutuskan tidak membencinya.
Hidup ini terlalu disayangkan untuk membenci orang lain apalagi orang tsb tidak kita kenal sama sekali. Menurutku begitu. Jangan kotori tangan untuk membalas tingkah seperti itu karena sy percaya apa yang telah kamu lakukan akan berbalik ke kamu, kalau kamu lakukan hal baik percaya saja kebaikan menghampiri tapi kalau kamu jahat sama orang apalagi kalau mulutmu justru menyakiti orang lain, tunggu saja kelak kamu akan mendapatkan hal tersebut.
Cuma ingin menyampaikan saja, sy cerita ini karena sy mau menjelaskan hal-hal yang ada dalam pikiran mu belum tentu sama dengan pikiranku.
Mungkin saja anak itu masih mencari tahu tentang sy.
Sekali lagi sy sampaikan.
Sy tidak menstalking apalagi membenci kamu. Jadi anggap saja angin lalu.
Sy tidak mau tau apalagi sampai berurusan dengan orang seperti itu lagi. Wasting time.
Di cerita ini bisa dia dapatkan jawaban atas pikirannya tersebut. :)
Saranku buat dia.
Menurutku janganlah bertingkah hal yang bisa mempermalukan orang tua mu.
Jagalah sikapmu apalagi tutur kata mu. Hidupmu masih panjang. Jangan kamu rusak dengan tingkah laku yang tidak layak kamu lakukan. :D
Komentar