Hari ini di Indonesia memperingati hari Ibu tepat di tanggal 22 Desember.
Kali ini cerita ku mungkin agak mellow sedikit berdasar pengalaman pribadi. Cerita tentang Ibu, Selamat hari Ibu, Mama ku tersayang. maaf ya Mama mungkin aku belum bisa jadi anak kesayanganmu. maaf Mama untuk segala kekurangan dan kesalahanku sebagai Anak mu selama ini. kalau bukan karena peran dan doamu aku tidak akan seperti sekarang. aku berharap hidup Mama selalu bahagia, disehatkan, dicukupkan bahkan lebih dari cukup, dilindungi dan dijauhkan dr hal buruk. aku berharap segala doa-doa Mama segera Allah wujudkan. aamiin.. aku berharap Mama masuk surga tanpa hisab dijauhkan dr api neraka, tapi bahagialah selalu Maa di sisa usia ini.
Tidak ada yang aku sesali lahir sebagai anakmu Ma, sedari kecil aku selalu senang dekat Mama, lama kelamaan lahirlah adik-adik ku aku harus berbagi cintanya Mama, tak mengapa. aku melihat Mama begitu kuat sebagai seorang Mama. sehingga aku tidak menuntut banyak ke Mama. aku berusaha tidak menyusahkan Mama, menyelesaikan sekolah sesegara mungkin, tidak minta uang kalau tidak penting, tidak menuntut beli ini itu atau harus punya barang ini itu, saat remaja kala itu tekadku hanya "HARUS SEGERA MENYELESAIKAN SEKOLAH, MENCARI KERJA, MENAFKAHI DIRI SENDIRI AGAR TIDAK LAGI MENYUSAHKAN MAMA". pokoknya setelah selesai sekolah dapat atau belum dapat kerja aku janji ke diriku "tidak mau meminta uang Mama lagi" karena tidak mau memberatkan Mama. alhamdulillah Allah Maha Baik, semesta mendukung, doaku terkabulkan dan terjadilah hari itu.
Aku mendapatkan pekerjaan, di gaji ku yang pertama sepenuhnya ingin ku beri ke Mama tp kala itu Mama blg "buat kamu saja". terima kasih ya Mama kalau bukan karena Mama aku mungkin tidak akan sekuat hari ini. dan hidup terus berjalan ternyata pemikiranku untuk tidak menyusahkan Mama hanya ada di diriku tapi saudara-saudara ku tidak seperti itu. saudara-saudaraku merasa tugas orang tua untuk memenuhi segala ingin anak nya selama orang tua masih hidup. saat aku dan saudara-saudaraku beradu mulut mengenai hal itu, Mama selalu menjadi garda terdepan membela anak-anaknya apalagi anaknya yang paling menyusahkannya. ingin berontak dalam hati "MAMA, TIDAK LIHAT SEKERAS APA AKU BERUSAHA UNTUK TIDAK MENYUSAHKAN MAMA? LALU KENAPA MAMA MEMBIARKAN ANAK MAMA YANG LAIN TERUS-TERUSAN MENYUSAHKAN MAMA??" jujur saja maaf Mama kalau tidak bisa dipungkiri aku kadang iri dengan saudaraku yang lain. karena perlakuan Mama kadang tidak adil walau aku tau Mama selalu bilang "MAMA SAYANG SEMUA ANAKNYA DAN TIDAK ADA YANG DIBEDA-BEDAKAN" namun aku kadang merasa tidak disayang seperti Mama menyayangi saudaraku yg lain. tapi aku harap ini hanya perasaanku saja.
hari ini aku sadar diriku di masa lalu ternyata terluka karena harus cepat bertumbuh beda dr usiaku seharusnya dan luka masa lalu ku itu belum sembuh, masih terasa hingga hari ini. apalagi saat aku butuh ditanya Mama "Nak, apakah kamu baik-baik saja? Bagaimana hidupmu? Adakah yang kamu butuhkan dari Mama?". tapi sedikitpun Mama tidak menanyakan hal tersebut semenjak aku menjadi anak yang tidak menyusahkan Mama lagi.
"Aku juga ingin Ma, sesekali Mama ingat bukan hanya disaat Mama butuh bantuan."
Aku tidak menyusahkan Mama tapi bukan berarti aku sudah tidak butuh Mama :( aku selalu butuh Mama.
Ma, sekali lagi maaf ya kalau aku gagal menjadi anak kesayanganmu.. Maaf kalau aku pernah melukai perasaan Mama.. Selamat hari Ibu Mama ku sayang.. terimakasih telah melahirkanku...
Komentar